TEMPO.CO, Washington – Sistem anti-serangan udara S-400 Triumf buatan Rusia menghiasi pemberitaan media global dan lokal di berbagai negara.
Baca juga: Amerika Minta India Batalkan Pembelian Sistem Anti-Rudal S-400
Penolakan keras pemerintah Amerika Serikat terhadap rencana sejumlah negara sekutu dan mitra seperti Turki dan India untuk membeli sistem senjata canggih ini menjadi salah satu pemicunya.
Menurut situs National Interest, yang kerap mengulas berbagai isu politik dan militer global, S-400 memiliki kemampuan rudal jarak jauh, yang mampu meluluh-lantakkan sistem pesawat komando terbang milik AS yaitu E-3 Sentry AWACS.
Menurut situs ini, rudal-rudal S-400 bisa mengenai pesawat komando ini dengan relatif mudah sehingga menghilangkan efektifitasnya.
Baca Juga:
Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan India Jika Beli S-400 Rusia
“Kita mungkin mencapai akhir dari kemampuan AWACS, yang di desain sejak 1960,” begitu dilansir situs ini pada 18 Januari 2018.
S-400 disebut memiliki empat tipe rudal yang bisa menyasar target berbeda dengan jarak berbeda. Rudal 40N6E merupakan rudal jarak jauh 400 kilometer.
Lalu ada rudal 48N6, yang memiliki cakupan jarak 250 kilometer. Juga aa rudal 9M96e2 dengan jarak tempuh sekitar 120 kilometer, dan rudal jarak dekat 9m96e, yang memiliki jarak tempuh 40 kilometer.
Selain jaraknya yang beragam, rudal dari S-400 ini juga memiliki kecepatan terbang supercepat yaitu Mach 15 atau 15 kali kecepatan suara atau sekitar 5000 meter per detik.
Baca juga: Kenapa Amerika Serikat Cemas Turki Beli S-400 Rusia?
Ini seperti rudal 9M96E2, yang mampu menghancurkan target pada ketinggian 5 meter dari permukaan tanah hingga melesat ke atas dengan melawan tekanan 20 gravitasi.
“Rudal ini dirancang untuk menjatuhkan pesawat terbang dan rudal yang ditembakkan di udara atau melesat di permukaan tanah dan menetralisir rudal jelajah,” begitu dilansir situs ini.